Suarokito.Com – Terkait mengenai anggaran milik Dispendik sebesar Rp. 899 juta untuk 7000 lebih paket yang dibagikan untuk siswa PAUD di Bengkulu Utara tahun 2023 yang diduga Dipolitisasi oleh salah satu bacaleg dan terkesan sengaja didesain oleh pihak Dispendik Bengkulu Utara untuk menjadi sarana kampanye terselubung dengan modus menempelkan gambar bunda PAUD yang merupakan Bacaleg semakin menarik untuk dikupas Ke Publik.
Baca Juga :
Pasalnya, berdasarkan pantauan awak media ini, Jum’at (11/05/2025) di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bengkulu Utara untuk pengadaan perlengkapan siswa PAUD tahun 2023 tidak terdapat lelang pengadaan perlengkapan siswa PAUD seharga Rp. 899juta. Yang ada hanya terdapat Rehabilitas dan Revitalisasi prasarana sekolah milik Dispendik Bengkulu Utara.
Begitu juga saat awak media ini menelusuri melalui Aplikasi pendukung LPSE untuk memfasilitasi pengadaan barang/jasa secara elektronik juga tidak ditemukan pengadaan perlengkapan siswa PAUD seharga Rp. 899juta.
Baca Juga:
Yang ada hanya Pengadaan Peralatan Belajar Siswa PAUD seharga Rp. 630.juta dengan jenis transaksi yakni E-Katalog – Lokal dengan Metode Pemilihan E-Purchasing. Hal inilah yang menjadi pertanyaan mengenai pengadaan perlengkapan siswa PAUD seharga Rp. 899juta? Seperti apa proses pengadaan perlengkapan siswa PAUD yang diduga Dipolitisasi oleh salah satu bacaleg?.
Berkaca dari daerah lain seperti di Medan untuk pengadaan perlengkapan siswa PAUD jelas terpampang di LPSE bahkan dengan jelas menyebutkan nama dan item apa saja yang ingin dibeli dari kegiatan tersebut, sehingga tidak menimbulkan tanda tanya bagi publik.
Hingga berita ini diterbitkan, Mantan Kabid PAUD yang pada saat itu dijabat oleh Nila Nindia Sari dan mantan kadis pendik Bengkulu Utara Drs. Fahrudin belum bisa dimintai Klarifikasinya, termasuk pihak dispendik serta Ny. Eko Kurnia Ningsih yang merupakan Bacaleg pada saat itu belum juga dapat dimintai klarifikasinya. (Eren)